STANDARDISASI SENJATA DI KALANGAN NATO.
PENTINGNYA STANDARDISASI.
Sangatlah ideal bila tipe senjata atau minimal kaliber amunisi yang yang digunakan dikalangan negara pakta Militer memiliki standard tertentu yang diakui dan digunakan oleh segenap anggotanya. Rupanya standardisasi di kalangan Nato belum mencapai kata sepakat, dimana segala upaya untuk mewujudkan cita-cita tersebut masih terus dilaksanakan. Beberapa negara yang tergabung dalam Nato kiranya memiliki berbagai konsep nasionalisme sendiri. dimana sebagian negara masih menghendaki senjata dengan kaliber 7,62 mm dan bersedia menerima akibat peningkatkan beban logistik; namun sebagian negara lainnya menghendaki adanya senjata baru dengan kaliber amunisi yang lebih ringan dari 7,62 mm sehingga belum lahir, ada baiknya kita ikuti percobaan yang tengah dilaksanakan oleh negara yang tergabung dalam blok barat dengan konsep senjatanya masing-masing diantaranya :
PERANCIS
Senapan FAMAS 5,56 mm
Kaliber 5,56 mm
Panjang senapan 75 cm
Berat tanpa magasen 3,25 kg
Kapasitas magasen 25 peluru
Kecepatan awal 960 m / detik
Jarak capai efektif 300 m
Kecepatan tembak 850 - 950 peluru / menit (cyclic)
FAMAS ( Fusil Automatic Mabufacture nationale d'Armes de Saint Etienne ) merupakan senjata versi terakhir yang menggunakan amunisi kaliber 5,56 mm. Beberapa Kekhususan dari senjata ini adalah bahwa magasen berada dibelakang peralatan tembak. Disamping itu senjata ini memiliki kemampuan mengubah keluarnya kelongsong kekanan atau kekiri tergantung kemampuan sipenembak. Senjata ini sebagian terbuat dari plastik sehingga beratnya hanya 3,25 kg, dan bekerja secara gas operated. Dikatakan bahwa senjata ini adalah senjata yang paling tepat dibanding senjata yang ada serta dapat ditembakan secara semi otomatis, tiga-tiga ataupun secara penuh. Bipod dapat dipasang pada senjata ini untuk lebih menstabilkan tembakan. Suatu peredam cahaya yang berfungsi pula sebagai pelontar granat memungkinkan senjata ini melemparkan granat anti personil sejauh 400 m. Senjata ini digunakan dikalangan tentara perancis.
BELGIA
FNC adalah singkatan dari " Fabrique National Carbin " yang artinya dalam bahasa indonesia adalah Senapan serbu buatan pabrik FN Herstal SA di Belgi.
Belgia sedang mengembangkan terus 2 buah senjata yakni senapan FNC 5,56 mm serta FN Minimi 5,56 mm. Keduanya menggunakan amunisi kaliber 5,56 mm yang telah disempurnakan (tipe SS-109)
Senapan FNC 5,56 mm
Kaliber 5,56 mm
Panjang senapan 98 cm
Berat tanpa magasen 3,3 kg
Berat dengan magasen
30 peluru 3,85 kg
Berat dengan magasen
20 peluru 3.7 kg
Kapasitas magasen 20 atau 30 peluru
Jarak capai maximum 2500 m
Jarak capai efektif 400 m
kecepatan awal 495 m/detik
kecepatan tembak 650 - 700 peluru / menit (cyclic)
120 peluru / menit (otomatis)
Senapan FNC 5,56 mm ini telah dikembangkan sejak tahun 1960 dan merupakan senjata pertama di Eropa yang menggunakan amunisi kaliber 5,56 mm. Ada 2 jenis senjata FNC yakni yang berpopor tetap serta popor yang dapat dilipat. Senjata ini bekerja secara gas operated dengan sistem penguncian serta rotating bolt. Senjata FNC ini dapat ditembakan secara otomatis penuh, tiga-tiga ataupun satu-demi satu sedangkan magasennya dapat diisi dengan 20 atau 30 peluru.
Senapan FN Minimi 5,56 mm
Kaliber 5,56 mm
Panjang senapan 100 cm
Berat tanpa magasen
serta amunisi 3,3 kg
Berat dengan
200 peluru 8,8 kg
Berat dengan bipod
tanpa magasen 6,5 kg
Kapasitas magasen 100 atau 200 peluru
kecepatan awal 935 m / detik
kecepatan tembak 750 - 1000 peluru / menit (cyclic)
Jarak tembak efektif 500 m
Senapan mesin FN Minimi ini adalah senjata model terakhir buatan pabrik FN dan menggunakan munisi kaliber 5,56 mm. Suatu proyektil seberat 4 gram kini sedang dikembangkan dimana mampu menembus topi baja dengan jarak 800 m. Senjata ini bekerja secara gas operated, dimana pengatur gas memilik 3 posisi yakni normal, darurat ataupun untuk penembakan granat sipenembak dapat memilih cara penembakan sendiri apakah otomatis penuh atau tembakan 3 - 6 peluru. Senjata ini dapat digunakan dengan popor tetap , popor lipat atau tanpa popor untuk dipasang pada kubah Ranpur. Senjata ini dilengkapi dengan jinjingan, serta bipod yang dapat dilipat keatas bilamana diperlukan. Cara pengisian menggunakan desintegrated link belt dan dimasukkan kedalam magasen yang mampu menampung 100 atau 200 peluru.
Inggris
Walaupun amunisi kaliber 4,85 mm buatan inggris memiliki balistik yang lebih baik dibandingkan amunisi kaliber 5,56 mm, Namun kelihatannya jenis amunisi tersebut tidak akan digunakan sebagai standard amunisi untuk negara NATO. Senjata buatan inggris yang kini sedang dalam penelitian adalah senjata perorangan dengan kode XL6E4; keduannya menggunakan amunisi Radway Green 4,85 mm XL2E1 untuk peluru tajam , serta XL1E1 untuk peluru tracer.
Senapan Perorangan Kal. 4,85 mm (XL65E5)
Kaliber 4,85 mm
Panjang 77 cm
Panjang laras 51,85 cm
Berat (terisi penuh) 4,12kg
Kapasitas magasen 20 peluru
Kecepatan awal 900 m / detik
Kecepatan tembak 700 - 850 peluru / menit (cyclic)
Sumbangan inggris dalam rangka penentuan senjata standard untuk negara NATO dimulai sejak tahun 1970, dan pada akhirnya setelah melalui suatu proses percobaan yang lama sampailah pada suatu kesimpulan bahwa jenis kaliber yang cocok adalah kaliber 4,85 mm. Senjata perorangan kini dijadikan standard tentara inggris adalah hasil pengembangan pabrik senjata ringan Einfield. Senjata ini dilengkapi dengan optical sight dan sangkur serta dapat digunakan untuk menembakkan geranat. Senapan ini bekerja secara gas operated, dengan berat amunisi 11,6 g.
Senapan mesin ringan 4,85 mm (XL65E4)
Kaliber 4,85 mm
Panjang senapan 90 cm
Panjang laras 64,6 cm
Berat keseluruhan 5,26 kg
Kapasitas magasen 20 atau 30 peluru
Kecepatan awal 930 m / detik
Kecepatan tembak 700 - 850 peluru / menit (cyclic)
Senapan mesin ringan ini dikembangkan oleh pabrik senjata ringan Einfield, dimana 80% suku cadang yang dipakai sama dengan suku cadang senapan perorangan 4,85 mm. Perbedaannya hanyalah laras yang lebih panjang serta Bipod yang terpasang secara tetap. Pada dasarnya senjata ini menggunakan magasen dengan 20 peluru dapat digunakan. Senapan ringan ini lebih ringan daripada 7,62 mm GPMG, dan direncanakan untuk menggantikan senjata tersebut.
Dwi Cakti Bakti, 1981
No comments:
Post a Comment