Cupu Panjala adalah sebuah benda yang teridiri dari tiga buah benda yang mirip guci seukuran sekepal tangan yang ditaruh di dalam sebuah wadah. Benda mirip guci tersebut yang terbesar bernama Semar Kinandu, yang berukuran sedang Kalang Kinantang sedangkan yang terkecil Kenthiwiri. Cupu Panjala dibungkus dengan kain putih sebanyak 500 lembar, dan setiap satu tahun sekali kain putih tersebut diganti. Gambar yang tertempel di kain, dipercaya menjadi ramalan untuk tahun mendatang. Pembukaan Cupu Kiai Panjala tahun ini dilaksanakan Selasa Kliwon 4 Oktober 2011 sekitar pukul 03.00 WIB di rumah ahli waris Kiai Cupu Panjala, Dwijo Sumarto yang terletak di Dusun Mendak Desa Girisekar Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunung Kidul. Adapun urutan gambar yang muncul di kain pembungkus adalah sebagai berikut:
01. Barat daya dan tenggara bercak darah kering
02. Kafan barat, terdapat gear (gir) lingkaran
03. Tenggara, terdapat tokoh wayang Togog
04. Barat, terdapat kuda berdiri
05. Tenggara, sepucuk pistol
06. Barat, kepala manusia menghadap utara diatasnya ada titik (.) dan angka 3
07. Barat daya, tokoh pewayangan Durno naik hewan dibelakang terdapat telapak kaki
08. Barat daya, tokoh pewayangan Gatotkaca
09. Barat raksasa/buta dengan mulut menganga menghadap utara
10. Barat, bentuk pancing
11. Kain sebelah utara kotor, kain sebelah timur bersih
12. Kain sebalah utara lembab
13. Tenggara, bercak darah
14. Barat daya, kepala monyet
15. Barat ditemukan benda serpihan kayu
16. Barat daya, gambar anak ayam atau kuthuk
17. Tenggara, telapak kaki
18. Barat laut kepala manusia menengadah
19. Barat daya, ditemukan benda senar
20. Barat daya, perempuan duduk bersimpuh telanjang
21. Barat, gunung api diatasnya ada angka 5
22. Barat, anjing menghadap ke selatan, kepala menengadah
23. Barat, ditemukan benda rambut
24. Kondisi kafan lembab merata
25. Kondisi kafan bercak-bercak merata
26. Barat, burung hantu
27. Timur huruf S
28. Barat, anak kecil, rambut terikat, membawa pedang
29. Barat daya, perempuan menghadap utara mengenakan serempang
30. Timur, kura-kura menghadap ke selatan
31. Utara ditemukan benda benang
32. Utara, kuda berdiri
33. Timur ditemukan benda rambut
34. Selatan ada benda kapas hijau
35. Barat, nasi aking
36. Tenggara, bercak kotor
37. Barat lembab dengan gambar candi borobudur
38. Selatan ditemukan benda serat bambu
39. Dua lembar kain basah
40. Barat, Pulau Jawa
41. Timur Laut, orang berolah raga
42. Kain terdekat peti kondisi kering
43. Posisi peti miring ke arah timur (tutup peti tidak di atas tapi berubah di samping)
44.Posisi Cupu: Semar Kinandu dan Palang Kinanthang tegak lurus, Kenthi Wiri miring ke arah timur.
Dwijo Sumarto tidak menguraikan makna dari gambar yang dibaca oleh Abdi Dalem Kraton Yogyakarta tetapi dia mengakui bahwa posisi peti yang ambruk ke arah timur baru pertama kali terjadi.
Bagi kita, yang terpenting adalah selalu mendekatkan diri pada Tuhan YME, selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Berserah diri pada Tuhan YME dan selalu meyakini bahwa segala yang terjadi di dunia ini adalah atas kehendak dan ijin Tuhan YME.
No comments:
Post a Comment