Tipe Kopling Sepeda Motor - Artikel otomotif kali ini akan membahas secara lengkap mengenai macam macam kopling pada sepeda motor. mulai jenis jenis kopling menurut cara kerja kopling dan disertai gambar tipe kopling tersebut. info macam tipe kopling seperti ini mungkin berguna bagi anda. dengan tahu bagian bagian komponen kopling sepeda motor secara lengkap, anda bisa mencegah kerusakan pada kopling sepeda motor anda.
Tipe-tipe kopling Selain dibedakan menurut cara kerjanya, juga mampu dibedakan dari sisi pengetahuan yang lain. untuk seorang mekanik khususnya motor, artikel macam ini wajib dibaca dan sudah selayaknya dipahami demi kelancaran pekerjaan anda. so, tipe kopling juga bisa dibedakan sebagai berikut:
1) Tipe Kopling Berdasarkan Konstruksi Kopling:
a) Kopling tipe piringan
Kopling tipe piringan (disc) terdiri dari berbagai plat gesek
(friction plate) sebagai plat penggerak untuk
menggerakkan kopling. Plat gesek dan plat yang
digerakkan (plain plate) pada tipe kopling manual
digerakkan oleh per/pegas, baik jenis pegas keong (coil
spring)
Selain kopling piringan yang digerakkan secara manual d
atas, kopling piringan juga bisa digerakkan secara
otomatis berdasarkan gerakan sentripugal.
b) Kopling sepatu sentrifugal
Kopling sepatu sentripugal (the shoe-type centrifugal
clucth) terdiri dari susunan sepatu atau kanvas kopling
yang akan bergerak ke arah luar karena gerakan
sentripugal saat kopling berputar. Kopling tipe ini akan
meneruskan putaran dari mesin ke transmisi setelah
gerakan sepatunya ke arah luar berhubungan dengan
rumah kopling (drum) sampai rumah kopling tersebut ikut
berputar.
c) Kopling " V “ Belt
Kopling "V“ belt merupakan kopling yang terdiri dari sabuk
(belt) yang berbentuk "V“ dan puli (pulley). Kopling akan
bekerja meneruskan putaran karena adanya gerakan
tenaga sentripugal yang menjepit sabuk ”V“ tersebut.
2) Tipe Kopling Berdasarkan Kondisi Kerja kopling
a) Wet clutch (kopling basah)
Kopling basah merupakan salah satu tipe yang ditinjau
berdasarkan kondisi kerja kopling, yaitu merendam bagian
dalam kopling yang terdapat dalam crank case (bak poros
engkol) dengan minyak pelumas/oli. Pelumas berfungsi
sebagai pendingin untuk mencegah kopling terbakar.
Fungsi lainnya adalah untuk melumasi bushing (bos) dan
bearing (bantalan) yang terdapat pada rumah kopling dan
melumasi kanvas dan gigi yang terdapat pada plat kopling.
Bahan-bahan yang bergesekan pada kopling basah
dirancang khusus agar dapat bekerja dalam rendaman oli
dan bisa membuat kerja kopling sangat lembut. Oleh
karena itu, kopling basah banyak digunakan pada sepeda
motor.
b) Dry clutch (kopling kering)
Kopling kering digunakan untuk mengatasi kelemahan
kopling basah. Gesekan yang dihasilkan pada kopling
basah tidak sebanyak kopling kering, sehingga
memerlukan jumlah plat kopling yang lebih banyak.
Disebut kopling kering karena penempatan kopling berada
di luar ruang oli dan selalu terbuka dengan udara luar
untuk menyalurkan panas yang dihasilkan saat kopling
bekerja.
Namun demikian, penggunaan kopling kering umumnya
terbatas untuk sepeda motor balap saja. Alasan utamanya
adalah pada sepeda motor balap dibutuhkan respon
kopling yang baik dan cepat walau kerja kopling yang
dihasilkan tidak selembut kopling basah. Selain itu,
dengan kopling kering, tentunya akan mengurangi berat
sepeda motor.
3) Tipe Kopling Berdasarkan tipe plat kopling (plate clutch )
a) Single or double plate type (plat kopling tunggal atau
ganda)
Plat kopling tunggal atau ganda digunakan pada sepeda
motor yang poros engkol-nya (crankshaft) sejajar dengan
rangka (rumah transmisi/persnelling) dan kopling tersebut
dibautkan pada ujung rangka tersebut. Kopling mempunyai
rumah tersendiri yang berada diantara mesin dan
transmisi. Diameter kopling dibuat besar agar
menghasilkan luas permuakaan gesek yang besar karena
hanya terdiri dari satu atau dua buah plat kopling.
b) Multi-plate type (tipe plat kopling banyak)
Kopling plat banyak adalah suatu kopling yang terdiri dari
plat gesek (friction plate) dan plat yang digerakkan (plain
plate) lebih dari satu pasang. Biasanya plat gesek
berjumlah 7, 8 atau 9 buah. Sedangkan plain plate selalu
kurang satu dari jumlah plat gesek karena penempatan
plain plate selalu diapit diantara plat gesek.
Pada umumnya sepeda motor yang mempunyai mesin
dengan posisi poros engkol melintang menggunakan
kopling tipe plat banyak. Alasannya adalah kopling dapat
dibuat dengan diameter yang kecil. Kopling plat banyak
juga sedikit lebih ringan dibanding kopling plat tunggal,
namun masih bisa memberikan kekuatan dan luas
permukaan gesek yang lebih besar. Kopling plat banyak
yang digunakan pada sepeda motor modern pada
umumnya kopling plat banyak tipe basah (wet multi-plate
type). Konstruksi kopling plat banyak seperti terlihat pada
gambar dibawah ini :
Nah, itu tadi sekilas info mengenai macam macam tipe kopling motor. semoga info tentang Tipe Tipe Kopling Sepeda Motor Lengkap diatas bisa membantu dan menambah wawasan anda di bidang otomotif.
No comments:
Post a Comment